3 September 2019

Semua Bingung Sekali


Semua Bingung Sekali

By: Maria Wiedyaningsih

Wajah Chrisna cemberut. Benar-benar tidak sesuai untuk Minggu pagi yang cerah ini. Waktu makan pagi tadi, sebenarnya Chrisna sudah gelisah. Sekarang, saat cuma bertiga dengan Li-El dan Deni, cemberut Chrisna bertambah. 

Ilustrasi: Yoan


“Uuuh... seharusnya Mama dan kalian saja yang menginap di tempat kami,” gerutu Chrisna.

Li-El dan Deni berpandangan bingung. “Minggu ini memang Oom Gi dan kamu yang harus di sini,” balas Li-El.  

Keluarga Li-El memang belum bisa tinggal bersama. Untuk sementara, mereka hanya berkumpul saat akhir pekan. Tapi sepertinya tinggal di rumah Li-El membuat Chrisna kesal.

“Aku terpaksa berdesakan dengan Deni,” keluh Chrisna.

Li-El tahu, luas kamar Chrisna sekitar tiga kali luas kamarnya dan Deni. Sekarang Chrisna harus tidur di kamar yang jauh lebih sempit. Bahkan harus berbagi dengan Deni.   

“Sama sekali tidak berdesakan, Deni saja tidak keberatan,” ujar Li-El akhirnya. Dia agak jengkel. Li-El tahu, Deni bahkan langsung menawarkan tempat tidurnya, agar Chrisna lebih nyaman. Deni menarik tempat tidur di bawahnya, dan tidur di sana.

“Tentu saja, sebelumnya Deni tinggal ...,” Chrisna berhenti. Dengan salah tingkah, diliriknya Deni. Dia takut membuat Deni tersinggung. Sebelumnya, Deni tinggal di panti asuhan.  

Suasana benar-benar tidak nyaman di sisa hari Minggu itu. Chrisna tampak lega sekali saat kembali ke rumahnya sendiri.

Uh, kenapa keluarga baru Li-El jadi aneh begini, sih? Mama dan Oom Gi sudah sebulan menikah. Li-El tahu ada keluarga yang terpaksa tinggal terpisah karena pekerjaan ayah atau ibu mereka. Tapi keluarga Li-El sama-sama di Jakarta. Kenapa mesti tinggal terpisah?

Li-El tahu, Mama dan Oom Gi kebingungan mencari jalan keluar. Kalau Li-El, Mama dan Deni yang pindah ke rumah Oom Gi, sekolah Li-El dan Deni jauh sekali. Kalau Oom Gi dan Chrisna yang pindah ke rumah Li-El, sulit juga. Mama dan Oom Gi sedang terlalu sibuk. Susah membuat kamar baru untuk Chrisna.  

Lagipula, meskipun ada kamar baru, mungkin Chrisna akan merasa bosan. Dia kan terbiasa tinggal di rumah yang luas.

“Uh, aku jadi malas tinggal di tempat yang sama dengan Chrisna,” pikir Li-El. 

Ilustrasi: Yoan

 
Li-El dan Chrisna makin tegang saja. Deni merasa terjepit di tengah-tengah. Kalau mesti pindah ke rumah Chrisna, dia akan susah. Repot sekali tinggal jauh dari sekolah. Namun, Deni tidak bisa bilang menyetujui Li-El. Jangan-jangan Chrisna marah.   

Minggu berikutnya, ganti Mama, Li-El dan Deni yang menginap di rumah Oom Gi. Oom Gi bilang Chrisna sedang sibuk, jadi sulit selalu bersama mereka. Namun, akhirnya Li-El merasa kalau Chrisna malas bertemu dengannya.

Kejengkelan Li-El bertambah saja. Dia mencari-cari Chrisna. Ternyata Chrisna sedang ada di tepi kolam. Li-El langsung menyembunyikan diri begitu melihat ada Mama juga. Kelihatannya mereka sedang serius.

“Chrisna suka menang sendiri, ya, Ma?” tanya Chrisna

Mama memandang Chrisna. Li-El tahu apa yang akan terjadi. Pasti Mama akan mengangguk-angguk sok serius. Tebakannya benar. Chrisna cemberut.

Li-El menduga Chrisna akn protes. Ternyata Chrisna diam saja.

“Mama cuma bercanda,” ujar Mama geli. “Chrisna, kan, sejak lahir tinggal di sini. Tentu tidak mudah meninggalkan rumah ini begitu saja.”  

Wow, Li-El tidak pernah memikirkannya. Barangkali Chrisna juga baru menyadarinya. Dia sangat sayang pada rumahnya. Itulah alasannya kenapa dia keberatan pindah. Bukan karena rumah Li-El terlalu kecil untuknya. Tetapi, kalau dia tidak mengalah, dia akan sangat menyusahkan Li-El dan Deni.  

“Chrisna dan Papa pindah secepatnya, Ma,” ujar Chrisna setelah merenung.

Mama tidak mengatakan apa-apa, hanya mengangguk-angguk bahagia.

“Kenapa Papa dan Mama tidak minta Chrisna mengalah?” Chrisna bingung.

Mama tertawa geli, “Kira-kira kenapa, ya?”

“Pasti Mama dan Papa mengira Chrisna akan ngambek berhari-hari,” tebak Chrisna.

“Itu, kan, anak Mama yang lain,” ujar Mama geli.

Chrisna ikut-ikutan tertawa geli.

“Sebenarnya, Mama dan Papa ingin Chrisna yang memutuskan,” ujar Mama setelah tawa mereka mereda.

Ilustrasi: Yoan


Tapi, ada yang cemberut di tengah tawa itu. Lo, masalah rumah, kan, sudah selesai? Soalnya, siapa lagi yang dimaksud suka ngambek oleh Mama dan Chrisna kalau bukan dirinya? Padahal seharusnya Li-El tidak perlu protes. Sekarang saja, dia sedang ngambek, hi hi hi ...

(Sumber: Bobo edisi 21. Tahun XXXVIII. 2 September 2010. Hal. 10-11)

0 komentar:

Posting Komentar