Manusia umbi polkadot punya hewan
peliharaan baru. Seekor ferret. “Ferret-ku ini jago mengejar burung! Namanya
Putput,” pamer Polkadot pada Oki dan Nirmala.
“Huh, ferret-mu seperti Pipiyot saja!
Suka menangkap burung!” ledek Oki. “Wah, iya! Ayo. Bantu aku membebaskan
burung-burung yang ditangkap Pipiyot,” ajak Nirmala.
Mereka lalu pergi ke rumah Pipiyot. Di
sana ada kandang berisi banyak burung. Sayang, Nirmala tak bisa membuka gembok
kandang. “Kasihan burung-burung ini,” kata Nirmala.
Untung Nirmala mendapat ide, “Polkadot,
cepat lepas si Putput!” Polkadot bingung, namun segera melepas ferret-nya.
Putput berlari masuk ke dalam burung lewat jeruji.
Burung-burung di dalamnya jadi panik.
“Cit cit cit...” Mendengar keributan itu, Piipiyot keluar dari rumahnya.
“Ferret siapa ini yang mengacau kandang burungku?” marah Pipiyot. Dengan
sihirnya Pipiyot membuka gembok kandang. BLARR! Pintu kandang pun terbuka.
“Awas, kutangkap kamu hewan jelek!” omel Pipiyot.
Pipiyot masuk ke dalam kandang. Namun,
semua burung di kandang malah terbang keluar. Putput berhasil lolos lewat
jeruji. Nirmala buru-buru menyulap, “Sim salabim!”
BLAM! Pipiyot pun terkunci. “Hahaha,
kamu memang pintar, Nirmala! Burung-burung berhasil dilepaskan. Pipiyot
terkurung. Dan Putput kembali ke tangan Polkadot!” puji Oki. (Vanda P)
(Sumber: Bobo Edisi 24. Tahun XXXVII.
24 September 2009. Hal. 43)
Ilustrasi: WAND Studio
0 komentar:
Posting Komentar