17 September 2019

Paman Kikuk, Husin dan Asta - Akrobat Udara




Paman Kikuk dan Husin bertamasya ke Puncak. Mereka berjalan-jalan menghirup udara segar di perkebunan teh. “Paman, lihat itu!” seru Husin sambil menunjuk langit.


“Biasa aja lagi, Sin! Cuma paralayang, gitu. Aku juga bisa,” tukas Paman Kikuk ketus. Husin melengos mendengar komentar pamannya. Paman Kikuk lalu mengajak Husin ke tempat penyewaan paralayang.


“Sin, perhatikan bagaimana ahli akrobat udara ini beraksi, ya,” sumbar Paman Kikuk. Tak lama kemudian, Paman Kikuk sudah meluncur bersama seorang instruktur.


Paralayang itu bergerak melayang tenang. Namun, pada saat paralayang bergerak menjauh ke tengah lembah, Paman Kikuk merasa ngeri melihat ke bawah. Paman Kikuk mulai panik.


Begitu paniknya, sampai-sampai Paman Kikuk merasa dirinya akan jatuh. Dia mulai berteriak-teriak dan meronta hendak berpegangan pada instruktur.


Paralayang Paman Kikuk terombang-ambing tak terkendali. Husin dan orang-orang yang melihatnya tampak cemas. Paman Kikuk terus meronta dan berteriak panik.


Paralayang Paman Kikuk bergerak tak beraturan dan menukik ke arah pepohonan. Paman Kikuk semakin ketakutan dan meronta lebih kuat lagi.

Akhirnya paralayang itu mendarat darurat di dahan sebuah pohon. Orang-orang segera berlarian menuju pohon itu dan berusaha menolong Paman Kikuk.

(Sumber: Bobo Edisi 23. Tahun XXXVII. 17 September 2009. Hal. 24-25)
Ilustrasi: Sabariman R.

0 komentar:

Posting Komentar