Topi Ajaib Hans
By: BE Priyanti
Hans punya topi ajaib! Berita itu sudah menyebar di seluruh
desa dalam waktu singkat. Tidak ada yang tahu, siapa yang memulai kabar ini.
Karena itu, orang-orang saling bertanya dan ingin melihatnya sendiri.
Ilutsrasi: Nina |
Hans adalah pemuda bertubuh jangkung dan selalu memakai topi
usangnya. Suatu hari, ia mendorong gerobak berisi sayuran hasil kebunnya. Di
tengah perjalanan, ia bertemu Bu Lizi. Ibu itu tampak sibuk menenangkan anak
laki-lakinya yang menangis.
“Mengapa dia menangis, Bu?” tanya Hans ramah.
“Tadi dia berjalan sambil meloncat-loncat. Tiba-tiba, dia
terjatuh dan lututnya berdarah. Memang anak ini tidak bisa berjalan dengan
benar. Sekarang dia merasakan akibat ulahnya sendiri,” jawab Bu Lizi jengkel.
Hans membungkuk mendekati bocah itu. Ia membuka topinya,
membuat gerakan tangan berputar-putar di udara. Lalu, ia mengeluarkan sesuatu
dari dalam topi itu.
Permen loli! Tangis anak itu mendadak berhenti. Ia langsung
meraih permen loli itum lalu melanjutkan perjalanannya sambil meloncat-loncat
lagi. Sungguh nakal.
“Apa topimu benar-benar ajaib, Hans?” selidik Bu Lizi.
Hans tersenyum saja dan berlalu. Bu Lizi percaya kalau topi
Hans benar-benar ajaib.
Begitulah yang terjadi. Penduduk desa ramai membicarakan
Hans dan topinya yang bisa mengeluarkan berbagai benda.
Ilutsrasi: Nina |
Nenek dan Poppy juga percaya kalau topi Hans ajaib. Sewaktu
dia sakit, Hans menjenguknya. Sehelai syal cantik keluar dari topi Hans. Saking
senangnya, Nenek Poppy langsung bangun dari ranjangnya dan memasakkan Hans sup
wortel yang enak.
Pada kesempatan lain, Hans pernah, lo, membayar roti yang
dibelinya dengan uang yang keluar dari topinya. Di penjual roti sampai melongo
melihat keajaiban itu.
Di desa itu, ada satu pemuda yang iri dan ingin memiliki
topi Hans namanya Jonas. Pikirnya, “Kalau topi itu bisa mengeluarkan apa saja,
aku tidak perlu bekerja keras lagi.” Jonas pun nekat mencuri topi Hans saat
Hans sedang tidur.
Jonas merogoh bagian dalam topi. Kosong. Tidak ada
apa-apanya. “Hmmm... bagaimana, ya, caranya supaya topi ini mengeluarkan uang?”
gumam Jonas. Ah, ya! Jonas ingat! Dia harus membuat gerakan tangan
berputar-putar di udara, di atas topi itu. Pasti topi itu akan mengeluarkan sesuatu.
Akan tetapi, tak ada apa pun yang keluar dari topi itu!
Jonas mencoba berbagai cara. Dia mengingat-ingat semua gaya
dan gerakan yang pernah dilakukan Hans pada topinya.
Namun, usahanya sia-sia. Jonas kelelahan. Karena jengkel
usahanya tidak berhasil, Jonas melemparkan topi itu ke jalanan.
Esok paginya, Pak Tua Tom menemukan topi itu. “Hei, ini,
kan, topi Hans. Mengapa ada di sini? Pasti topi ini terjatuh.”
Pak Tua Tom mengantarkan topi itu kepada Hans. Dilihatnya
Hans sedang menjemur jerami tanpa memakai topi. Kasihan, Hans pasti kepanasan.
“Hans, aku temukan topimu di jalan. Kau pasti sedih
kehilangan topi ajaibmu ini,” ujar Pak Tua Tom sambil mengulurkan topi itu.
Seperti biasa, Hans membuat gerakan tangan berputar-putar di
udara, lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam topi.
“Ini cerutu untuk Bapak,” kata Hans penuh hormat. “Terima
kasih Bapak sudah menemukan topi saya. Tapil, saya sudah tidak memerlukan topi
itu lagi. Topi itu sudah usang. Saya mau membeli topi yang baru.”
Pak Tua Tom terbelalak kaget. “Bagaimana mungkin kau akan
berganti topi? Bukankah topi ini topi ajaib, Hans?”
Hans tertawa. “Ini topi biasa, Pak Tom. Sama seperti topi
Bapak. Semua yang saya lakukan selama ini adalah trik sulap.”
O, begitu. Pak Tua Tom manggut-manggut mengerti. Rupanya
Hans pandai memakai trik sulap untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya.
Nah, belum sampai matahari terbenam, berita tentang Hans
yang pandai menyulap sudah menggantikan berita tentang topi ajaibnya.
(Sumber: Bobo Edisi 35. Tahun XXXVIII. 9
Desember 2010. Hal. 46-47)