17 September 2019

Bobo - Menjaga Cimut




Bapak dan Emak sedang pergi. Anak-anak disuruh menjaga Cimut. “Oooh, pekerjaan paling melelahkan di dunia,” keluh Upik. “Cimut anak manis,” bela Bobo.


Upik ingin memberi Cimut permen supaya tidak rewel. Tetapi, Upik tidak menemukan permennya. “Ya, ampun, Cimut makan semua permenku!” Upik marah.


Cimut menangis dimarahi Upik. “Jangan galak-galak, Pik! Cimut takut,” tegur Bobo. “Cimut masih kecil. Dia belum tahu kalau tidak boleh makan banyak permen.”
 

Bobo meminjamkan mobil-mobilannya supaya Cimut tenang. Eh, Cimut merusaknya. Bobo kesal, lalu memarahi Cimut. Lagi-lagi Cimut menangis.


“Kalian memang tidak bisa menjaga Cimut!” omel Coreng. Cimut diam setelah bermain lari-larian bersama Coreng. Cimut tertawa mengejar Coreng. Coreng senang.


Lama-lama, Coreng capek. Tetapi, Cimut menariknya, mengajaknya lari-lari. “Aduuuh, aku capek, Cimut!” keluh Coreng. Cimut malah menangis.


“Ssst, kita pura-pura tidur saja.” Usul Bobo memejamkan mata. Coreng dan Upik berbaring. Melihat saudara-saudaranya tidur, Cimut mengikuti.


Ketika Bapak dan Emak Pulang, semua anak tertidur. “Mereka pasti capek habis bermain seharian,” kata Bapak. “Anak-anak yang manis,” puji Emak. (Vero)

(Sumber: Bobo Edisi 23. Tahun XXXVII. 17 September 2009. Hal. 4-5)
Ilustrasi: Rudi, warna: Agus

0 komentar:

Posting Komentar