19 Juni 2015

Surat Cinta Penjual Buah & Penjual Sayur

Surat Cinta Penjual Buah & Penjual Sayur

Seorang penjual buah lagi patah hati pada seorang penjual sayur. Ia pun mengirimkan surat yang isinya dipenuhi kata-kata yang berhubungan dengan buah, sesuai dengan profesinya sebagai tukang buah. Isinya begini:

“Wajahmu  Memang  Manggis
Watakmu  Juga  Melonkolis,
Tapi  Hatiku  Nanas  Karena  Cemburu,  Sirsak  Nafasku...
Hatiku  Jadi  Anggur  Lebur,
Ini  Delima  Dalam  Hidupku,
Memang  Ini  Juga  Salak ku,
Jarang  Apel  Di  Malam  Minggu,
Ya  Tuhan,
Mohon  Belimbing-Mu,
Kalo  Memang Per-Pisang-An  Ini  Yang  Terbaik  Untukku,
Semangka  Kau  Bahagia  Dengan  Pria  Yang  Lain
Sawo-Nara.”

Dari: Durianto

Nggak lama kemudian, Si penjual sayur pun membalas surat tersebut, dan ia nggak mau kalah mengungkapkan isi hatinya dengan kata-kata yang berhubungan dengan sayur-sayuran. Bunyinya begini:

“Membalas Kentang Suratmu itu,
Brokoli-Brokoli Sudah Kubilang,
Jangan Tiap Kali Datang Rambutmu Selalu Kucai, Jagungmu Nggak Pernah Dicukur,
Disuruh Datang Malam Minggu, Ehh Nongolnya Malam Hari Labu,
Ditambah Lagi Sama Kondisi Keuanganmu Yang Makin Hari Makin Pare,
Kalo Mau Nelpon Aku Aja Mesti Ke Wortel Dulu,
Terus Terong Aja,
Cintaku Padamu Sudah Lama Tomat,
Jangan Kankung Aku Lagi. Aku mau Hidup Seledri
Cabe Dehhh....!!!”

Salam: Sawitri

(Sumber: majalah mingguan Gaul edisi 24 tahun XI. 18-24 Juni 2012. Hal 7)

0 komentar:

Posting Komentar