Kucing Pengganjal Pintu
Orang kalo lagi buntu
alias lagi nggak banyak uang, bawaannya sensi dan pengennya marah-marah melulu.
Apalagi kalo orangnya cewek dan lagi datang bulan, yang ada sensi abis. Seperti
kejadian yang ditemukan beberapa waktu lalu, berita dari mulut ke mulut.
Ceritanya, ada dua
orang aktivis ̶
ketahuan dari kegiatan yang mereka lakukan ̶ aktif banget menggalang dana. Katanya sih
untuk korban bencana. Mulai dari bencana kebanjiran, kebakaran, sampai kena
tsunami. Begitu kata sambutan yang selalu mereka ucapkan saat meminta sumbangan
ke setiap ornag yang mereka pikir bakal menyumbang.
Kebetulan, aktivis
ini adalah cowok dan ada dua orang. Pagi menjelang siang kedua aktivis ini udah
tiba di rumahnya Ibu Pelit yang tinggalnya di kawasan Pluit. Kedua anak Ibu
Pelit yang masih sekolah di SD Elit, udah pada berangkat. Kebetulan lagi, kedua
anak tersebut lagi ada ujian, jadi berangkatnya pagi-pagi sekali.
Lagi asyik-asyiknya
Ibu Pelit membereskan rumah, tba-tiba kedua aktivis super giat ini sudah sampe
di depan pintu yang kok kebetulan lagi terbuka. Dengan senyum ramah seperti
bintang iklan odol terkenal, kedua aktivis ini memberi salam yang hampir
berbarengan.
Aktivis :
“Selamat pa.....”
Ibu Pelit : “Nggak mas...! Maaf saya nggak nyumbang...”
Aktivis : “Anu Ibu.... Kami....”
Belum sempat kedua aktivis
menyelesaikan kalimatnya, Ibu itu sudah menutup pintu sambil berlalu, tapi...
pintu itu tidak mau menutup.
Karena dipikirnya
kurang keras menutupnya, Ibu Pelit mencoba menutup pintu sekali lagi, kali ini
dengan tenaga yang lebih besar. Yakin kali ini usahanya akan berhasil, Ibu
Pelit langsung melenggang mau meneruskan lagi pekerjaannya yang tertunda,
tapi.... pintu rumahnya ternyata tetap terbuka. Dan kesabaran Ibu Pelit pun
menyusut drastis.
Ibu
Pelit : “JANGAN DIKIRA SAYA NGGAK TAHU YA!!!
Kalian pasti menahan pintu dengan kaki kalian.”
Ibu pelit membentak
sambil menuju pintu dan mau membantingnya dengan SANGAT keras, tapi... kedua
aktivis itu tiba-tiba berkata.
Aktivis :
“Mendingan ibu batalkan niat ibu sebelum kucing gendutnya ibu pindahkan lebih dulu.”
0 komentar:
Posting Komentar