19 Juni 2014

Buah Lebih Baik Nggak Dipotong




Karena alasan biar nggak ribet, bekal yang dibawa seperti buah, biasanya dipotong-potong. Jadi kalo lapar tiba-tiba, bisa langsung makan. Hal ini memang nggak jadi masalah besar. Toh, buahnya masih bisa dimakan, selama nggak kotor. Yang jadi nggak maksimal justru gizi yang terkandung di dalam buah yang udah terpotong-potong tadi. Harusnya bisa dapat gizi banyak, malah tinggal tersisa manisnya aja.

Buah yang nggak langsung dimakan setelah dipotong, mengeluarkan warna yang agak kecokelatan. Hal ini disebabkan karena vitamin yang ada dalam bauh tersebut beraksi dengan oksigen yang ada di luar buah. Alhasil buahnya teroksidasi dan bikin kandungan gizinya menjadi berkurang. Kalo perlu, buah dimakan dalam kondisi masih utuh. Makan bersama kulitnya. Inget juga, kalo buah yang dibawa bekal adalah apel, pir, anggur, stroberi, karena selain emang lebih maksimal gizinya, serat yang dihasilkan juga bermanfaat banget.

Misalkan aja kalo makan apel yang dikupas kulitnya, serat yang berjumlah 2 gr itu terbuang. Kalo dimakan bersama seratnya, bisa menghasilkan 4 gr. Sama aja dengan memakan sayur yang mengandung serat yang jumlahnya sama. Nah, kebutuhan serat tubuh akan serat yang jumlahnya sebesar 25-30 gr, bisa tercukupi dengan mengkonsumsi apel dengan kulitnya sebanyak 8 buah. Dibanding kalo kulitnya dikupas, maka dibutuhkan lebih banyak buah.

Kalo emang masih bisa memakan buah dalam kondisi utuh, nggak perlu lagi untuk diblender. Beda kalo emang lagi sakit yah. Karena kandungan buah yang dimakan dalam kondisi utuh atau bulat, jumlah vitaminnya banyak dan belum teroksidan. Lagi pula mengunyah buah dalam kondisi utuh bikin gigi makin kuat dan nggak mudah keropos.

(ry@n/sumber:detikhealth.com dalam majalah mingguan Gaul edisi 24 tahun X 13-19 Juni 2011 hal. 31)

0 komentar:

Posting Komentar