Cahaya petir berkelebat menyilaukan.
Mirip garpu dari langit. Suara petir bergemuruh mengerikan. Mirip ledakan
besar. Apa sih petir itu? Kenapa petir sangat mengerikan?
Selalu Bikin Takut
Petir
membuat manusia takut. Kilatan cahayanya mirip tombak cahaya yang dilempar dari
langit ke bumi. Kilatan petir sering juga mirip garpu yang menghujam ke
permukaan Bumi. Mengerikan!
Saking
takutnya, manusia di zaman kuno berpikir petir adalah dewa langit yang marah.
Orang Inggris kuno menganggap petir terjadi karena Dewa Thor marah dan memukul
palunya. Orang zaman kuno hanya bisa ketakutan dan bertanya-tanya apakah petir
itu. Misteri petir terkuak setelah Benjamin Franklin menerbangkan layang-layang
basah di tahun 1752. Wow, ternyata petir adalah listrik. Untung, Pak Franklin
tidak kesetrum saat itu!
Gara-Gara Gesekan
Petir terjadi saat ada awan mendung yang tebal. Awan terbentuk dari uap air. Uap air terjadi karena panas sinar matahari. Ssst, sinar matahari yang panas juga merangsang uap air bergerak, lo. Uap air pun bergerak dari bawah ke atas. Saat bergerak uap air saling bergesekan.
Gara-gara
gesekan, uap air jadi bermuatan listrik. Hmm, kejadiannya mirip saat kamu
menggosok balon dengan rambutmu. Balon jadi bermuatan listrik saat bergesekan
dengan rambut. Nah, saat bergesekan, uap air mendapat muatan listrik. Muatan
listrik ini berkumpul di awan bagian atas.
Loncat, Yuk!
Muatan listrik di awan bisa sangat besar hingga terjadi perbedaan muatan listrik antara awan dan permukaan bumi. Perbedaan itu membuat muatan listrik di awan ingin pindah ke permukaan Bumi. Untungnya, udara di sekeliling awan menghalangi perpindahan muatan listrik.
Tetapi,
kadang udara berubah jadi lembap atau mengandung banyak air. Kamu tahu, kan,
air adalah penghantar listrik yang baik? Nah, sebelum hujan turun, udara penuh
air. Wow... air di udara jadi jalan bagi muatan listrik ke permukaan Bumi.
Muatan listrik pun mengalir dari awan ke permukaan Bumi. Slereet....zet... zet!
Saat itulah kamu melihat petir!
Zig-Zag Mirip Garpu
Uniknya, muatan listrik di awan selalu mencari jalan yang paling mudah saat pindah. Jalan mudah itu berupa celah udara yang paling lembap. Kelembaban udara tidak selalu rata. Selalu ada celah udara yang lebih lembap dan kurang lembap. Wuah, jalan petir pun jadi berliku. Petir jadi berjalan zig-zag, bengkok atau mirip garpu.
Kilat Dulu, Baru Guntur
Kilatan
cahaya petir selalu mendahului suara petir. Cahaya berjalan cepat daripada
suara. Kecepatan berjalan cahaya petir mencapai 3000 kilometer per detik.
Kecepatan suara petir adalah 0,3 kilometer per detik. Tentu saja, suara petir
jadi kalah cepat dari kilatan cahaya petir! Sleret....Zet... Zet! Duar! Duar!
Awan Pemantul
Suara
petir dihasilkan dari udara yang memuai dan bergerak tiba-tiba. Suara itu
bergerak di udara dan menabrak awan-awan sekitarnya. Awan-awan lalu memantulkan
suara petir. Saat awan memantulkan suara petir, kamu mendengar suara petir
bergemuruh dan bersahutan. Suara petir yang bergemuruh sering disebut guntur.
Gluduk, gluduk, gluduk....
Fakta Petir di Indonesia
* Awan petir di Indonesia bisa naik
sampai 15 kilometer. Awan petir Indonesia bisa mencapai lapisan ionosfer, yaitu
lapisan atmosfer terluar Planet Bumi. Bandingkan, awan petir di negara lain
hanya menjulang sampai 3 kilometer
* Kota Bogor di Indonesia adalah kota
petir nomor satu di dunia.
(Narasumber: Prof. Dr. Mezak Ratag. Institut
Sains Kebumian dan Antariksa. Lembaga Litbang Lokon. Jakarta, Tomohon yang
dikutip dalam Bobo Edisi 21. Tahun XXXVIII. 2 September 2010. Hal. 36-37)
Ilustrasi: Odenion. Teks: rna