2 November 2014

Biar Dapat Sejuta

Biar Dapat Sejuta

Minggu lalu, salah seorang keponakan teman, namanya Via lagi merayakan ulang tahun ke-6. Yang datang banyak banget, dari Mbah Kung, Mbah Uti, Pak De-nya, Pak Lik-nya, Om dan Tante yang entah dari mana asalnya semua mendadak seleb. Semuanya ingin melihat keponakan yang memang imut seperti marmut.

Di sela-sela acara, Pakde Gondrong yang doyan ngomong itu, mengajak Via cerita apa aja. Dari sekolah, kasir tokoserba ada di sebelah rumah yang dia taksir karena katanya alisnya tebal seperti Shinchan, sampai rencana ketemuan sama calon besan yang harus bebas dari kesalahan sekecil apa pun.

Akhirnya setelah beberapa jam mereka mengobrol dan kelihatannya mulai capek dan kehabisan kata-kata, Pakde Gondrong mengeluarkan uang 50 ribuan dan 100 ribuan. Pak gede yang tampangnya mirip paranormal itu, menawarkan Via memilih uang 50 ribuan atau 100 ribuan sebagai hadiah ultah. Gak pake mikir panjang keponakan yang lebih senang dipanggil kepon itu pun, langsung menyambar 50 ribuan.

Bingung, heran dan nggak mengerti semua berkutat di kepala Pakde Gondrong, keponakan semata wayang yang di matanya begitu cerdas kayak kancil di Istana Bogor itu ternyata nggak mengerti duit! Disuruh memilih duit 100 ribu atau 50 ribu, yang dipilih malah 50 ribunya. Parah!

Penasaran sama kelebihan yang dipunyai sang keponakan, Pakde Gondrong pun cerita sama Paklik Gundul, dan buat menegaskan ceritanya, Via disuruh pilih lagi, duit 50 ribu atau 100 ribu yang diambil dari dompet Pakde, dan benar, Sang Kepon memilih duit 50 ribu!

Masih penasaran, Pakde Gondrong cerita lagi sama saudara-saudaranya yang lain, yang kalau dihitung-hitung ada 20 orang dan semuanya dapat cerita yang sama. Keponakan yang doyan banget makan bakpao isi kacang hijau itu, selalu memilih 50 ribuan dari pada uang bewarna merah bergambar presiden dan wakil presiden pertama Indonesia.

Akhirnya... pesta ultah ke-6 yang padat meriah itu pun selesai. Pak Bulet, bapaknya Via yang dari tadi melihat kelakuan anaknya yang bunder itu lebih memilih uang 50 ribuan dibanding 100 ribuan itu pun bertanya. “Kenapa kamu memilih 50 ribu, bukan yang 100 ribu nak?” dengan wajah yang cerah berbunga-bunga, Via menjawab. “Kalau aku memilih 100 ribu aku gak baka dapat uang 1 juta!” dan Pak Bulet pu tertawa senang. Dia kagum dengan anaknya lebih cerdas dari bayangannya.

(Sumber: majalah mingguan Gaul edisi 42 tahun IX. 1–7 November 2010. Hal 14)

0 komentar:

Posting Komentar