31 Agustus 2014

Pretty But Not Happy

Pretty But Not Happy

Zaman sekarang anak sekolah yang bandel udah beda banget dibanding beberapa tahun lalu, biarpun banyak juga siswa yang berprestasi. Salah satunya, seorang siswi dari SMA Harapan Bunda bernama Pretty. Cewek yang punya wajah cantik dan body sexy ini memang seneng banget gaul sampe lupa belajar. Jangan kaget kalo kamu ketemu dia di mal pas di jam-jam belajar.

Gak heran nilai ujian bahasa Indonesia pun jeblok. Jangan kan matematika dan bahasa Inggris, pelajaran kesenian yang rata-rata kelas A dan B aja, Pretty cuma dapat C. Sayang banget emang, wajahnya yang cantik dan body yang sempurna gak seimbang sama otaknya yang pendek.

Sampai suatu hari, Pak Joko, guru bahasa Indonesia di SMA Harapan Bunda yang mengajar Pretty, memanggil Pretty ke kantor karena ada hal penting sehubungan dengan nilai ujian bahasa Indoneseia Pretty yang jeblok. Bapak yang tongkrongannya seperti pembawa acara Kultum di TV itu, menunjukkan lembar kertas ujian yang ada tulisan angka 4 pake spidol merah.

Pretty yang memang nyadar udah asal-asalan menjawab saat ujian itu, buru-buru berlutut di depan Pak Joko yang duduk di kursi sambil bilang.

“Plis Pak. Saya jangan sampe gak lulus Pak. Apa kata orang tua saya kalo bahasa Indonesia saya sampe gak lulus. Saya akan melakukan apa aja yang bapak mau. Asal saya lulus bahasa Indonesia.”

Pak Joko yang tenang itu, tetap tenang dan tidak memberikan reaksi apa-apa sampe Pretty gregetan sendiri dan sekali lagi menegaskan kalimat yang barusan dia ucapkan. Pretty berdiri mendekati Pak Joko sambil mengedipkan matanya, menyibakkan rambutnya dan membisikkan kalimat yang susah ditolak oleh seorang guru bahasa sekalipun.

“Saya bersedia melakukan apa  saja yang Bapak minta. Apa saja! Asal saya bisa lulus ujian bahasa Indonesia.”

Begitulah akhirnya Pak Joko ga bisa menahan diri tetap diam mendengar tawaram yang diajukan cewek yang paling cantik seantero sekolah.

“Benar kamu mau melakukan apa aja yang bapak minta?”

“APAPUN! Apapun yang bapak minta saya akan lakukan.”

“Baiklah nak .... Bapak minta kamu belajar.”

(Sumber: majalah mingguan Gaul edisi 34 tahun IX. 30 Agst–5 Sept 2010. Hal 7)

0 komentar:

Posting Komentar