17 Desember 2019

Bobo - Festival Hasil Panen





Ada festival hasil panen di Negeri Kelinci. Semua sibuk mempersiapkan hasil kebun yang terbaik. Bapak memilih wortel segar yang besar-besar. Anak-anak ikut membantu.


“Kalian boleh jalan-jalan berkeliling,” kata Bapak. Bobo dan adik-adiknya mengunjungi Paman Gembul dan Cidut di stand Bibi Mimi Jerami yang berisi tomat dan selada.


“Tomatnya segar! Boleh mencicipi, Paman?” pinta Coreng. Sayang, Paman Gembul melarang. “Di stand lain boleh! Lihat, Lobi Lobi memberi kami buah lobi-lobi super!” kata Bobo.


“Kami juga mendapatkan melon kotak dari stand Pak Lomen,” pamer Upik. Paman Gembul dan Cidut penasaran mendengarnya. “Ayo kita ke stand Pak Lomen,” ajak Cidut.


“Boleh mencicipi melonnya?” tanya Paman Gembul. “Kalau semua mencicipi, bisa habis,” jawab Pak Lomen. “Kami tukar dengan tomat,” tawar Cidut. Aha, Pak Lomen setuju.


Paman Gembul dan Cidut senang sekali. Kini, mereka menuju ke stand semangka super. “Kami ingin mencicipi semangka super. Kami tukar dengan tomat dan selada super.”


Paman Gembul dan Cidut semakin bersemangat menukarkan tomat dan selada dengan aneka hasil kebun lain. Ada stroberi bulat, timun merah, jeruk super, dan banyak lagi. “Juri datang!” seru panitia. “Dimana tomat dan seladaku?” teriak Bibi Mimi Jerami ketika kembali ke stand-nya. “Kami sudah menukar semuanya,” jawab Cidut. Oh, kacau, deh! (Vero)

(Sumber: Bobo Edisi 36. Tahun XXXVII. 17 Desember 2009. Hal. 4-5)
Ilustrasi: Rudi. Warna: Agus.

Kan Ghu Ru






Kaki belakangnya yang panjang, membuat hewan ini bisa melompat tinggi dan jauh. Kantung di perutnya, membuat anaknya merasa nyaman berada di dalamnya.

Kan Ghu Ru

Itu asal muasal nama kanguru, hewan berkantung asal Australia. Mau tahu cerita lucu dibalik nama itu? Suatu hari ada serombongan orang Inggris yang datang ke Australia. Mereka melihat hewan yang bisa melompat tinggi dan jauh. Lalu mereka bertanya nama hewan itu pada orang Aborigin penduduk asli Australia. Orang Aborigin iitu menjawab “Kan Ghu Ru.”

Nah, orang Inggris mengira Kan Ghu Ru itu nama hewan itu. Sejak itulah hewan itu dinamakan kanguru. Sst, padahal Kan Ghu Ru yang dimaksud orang Aborigin itu artinya, saya tidak mengerti apa yang anda maksud.

Jago Lompat

Kaki belakang yang panjang, membuat kanguru bisa melompat tinggi dan jauh. Kanguru merah atau red kangaroo lompatannya paling tinggi. Sekali melompat, tingginya mencapai 3 meter dengan jauh lompatan 12 meter. Ck...ck... Hebat, kan! Sedangkan kanguru abu-abu bisa mencapai 2 meter dengan jauh lompatan sekitar  meter.

Makan Malam-Malam
Kanguru itu hewan pemakan tumbuhan. Makanan favoritnya adalah rerumputan. Oleh karena itu, kanguru suka berada di daerah padang rumput. Biasanya mereka sibuk mencari makan di malam hari. Saat matahari bersinar di siang hari, mereka tidur dan bermalas-malasan.

(Sumber: Bobo Edisi 36. Tahun XXXVII. 17 Desember 2009. Hal. 24)
Foto: Ricky Martin. Teks: Yanti.

13 Desember 2019

Thanet yang Ramah Lingkungan


Kalau kamu jalan-jalan ke Inggris, sempatkan mengunjungi Thanet. Kota kecil ini sangat menarik karena kita dapat belajar hidup ramah lingkungan.



Thanet Punya PLTA

Kota Thanet terletak di Provinsi Kent, Inggris. Berhadapan dengan Thanet, terbentang samudera luat Selat Inggris. Di kota ini, angin laut bertiup kencang sepanjang hari. Pemerintah pun lantas memanfaatkannya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) dengan nama Thanet Wind Farm.



Dari Pantai Foreness Point, kincir-kincir angin raksasa tampak berputar perlahan-lahan seperti baling-baling mainan. Ya, sebab letak PLTA Thanet Wind Farm ini memang lumayan jauh, sekitar 12 kilometer dair garis pantai.

Akan tetapi, bila kita dekati dengan kapal, menara serta kincir-kincir angin ini tampak raksasa. Menara-menara kincir ini tingginya 115 meter di atas permukaan laut, dan ditancapkan ke laut sedalam 25 meter.

Saat ini, Thanet Wind Farm merupakan PLTA lepas pantai terbesar di dunia. Jumlah menara kincir angin di sini ada 100 buah dan mampu menghasilkan listrik sebanyak 300 megawatt (300.000.000 watt). Wow, ini besar sekali. Ayo, kita hitung. Kalau setiap rumah menggunakan listrik 1.200 watt, maka Thanet Wind Farm dapat mengaliri 250.000 rumah.

Thanet Punya Pantai Terbersih.
Pantai-pantai di Thanet sangat indah. Hebatnya, pantai-pantai itu benar-benar dirawat dengan baik sehingga aman dan nyaman dikunjungi. Bahkan, tahun ini (2010), 9 pantai di Thanet mendapat penghargaan Blue Flags.



Blue Flags adalah penghargaan tertinggi untuk pengelolaan pantai yang ramah lingkungan. Sembilan pantai tersebut adalah Minnis Bay, St. Mildred’s Bay dan West Bay di Westgate, Botany Bay dan Joss Bay di Broadstairs, Ramsgate Main Sands, Westbrook Bay, Margate Main Sands, dan Stone Bay di Broadstairs.



Penghargaan Blue Flags hanya diberikan kepada pantai yang dikelola dengan baik berdasarkan standar tertentu. Di antaranya, soal kebersihan lingkungan, kualitas airm kelengkapan fasilitas, keamanan, cara pengelolaan, serta program pendidikan ramah lingkungan yang dijalankan di tempat itu.

Kota kecil Thanet sangat bersih, terawat, dan nyaman bagi siapa saja. Warga Thanet tentu sangat bangga dengan kotanya.

(Sumber: Bobo Edisi 35. Tahun XXXVIII. 9 Desember 2010. Hal. 44)
(Foto: istimewa. Teks: Sigit)

12 Desember 2019

Lerak Si Buah Sabun





Buahnya bulat, berwarna merah seperti kurma yang sudah masak. Mm, apakah rasanya juga semanis buah kurma? Eits, tunggu dulu. Buah lerak bukan buah pencuci mulut, lo, tetapi buah pencuci pakaian!

Deterjen Alami



Buah lerak dikenal sebagai bahan pencuci alami. Kain batik tulis yang mahal biasanya dicuci dengan “sabun” lerak agar warna batik tetap terjaga. Pakaian yang terbuat dari sutera pun akan lebih awet bila dicuci dengan lerak. Lerak juga digunakan untuk mencuci perabotan dan memoles perhiasan, seperti permata.

Mau tahu rahasianya, kenapa lerak bisa digunakan untuk mencuci? Menurut penelitian para ahli, buah lerak mengandung saponin. Zat saponin ini menghasilkan busa dan bisa melarutkan kotoran.

Racun yang menguntungkan



Saponin itu sebetulnya sejenis racun. Awas, jangan coba-coba mencicipi buah lerak, ya! Berbahaya! Akan tetapi, para petani sering menggunakan air lerak untuk menyemprot tanaman. Waaah, lerak ternyata berguna sebagai insektisida.

Selain itu, air lerak juga digunakan untuk memandikan binatang peliharaan agar terbebas dari kutu.

Membuat Sabun Lerak
Bagaimana mencuci baju dengan lerak? Apakah buahnya digoso-gosokkan pada pakaian? Bukan begitu caranya. Nah, beginilah cara membuat sabun lerak:

Satu ons lerak (isinya kira-kira 20 butir) dibuang bijinya. Daging buahnya disayat-sayat. Kemudian masaklah dengan 2 liter air sampai mendidih selama 20 menit. Air akan berbusa pertanda saponin sudah keluar dan tercampur dengan air.

Setelah dingin, saringlah sehingga larutan sabun lerak jernih kecokelatan.

Untuk mencuci pakaian, setengah liter larutan sabun lerak bisa dicampur dengan 15 liter air. Apabila menggunakan mesin cuci, medin bisa langsung dihidupkan. Kalau mencuci biasa, pakaian terlebih dulu direndam sebelum dikucek. Agar pakaian beraroma segar, bisa ditambahkan pengharum pakaian saat membilas.

Fakta Lerak:
* Nama Lain Lerak: Soapnut (Inggris), Arishta Penila (Sanskerta), Ritha (India), Wasch Nuss (Jerman).
* Limbahnya tidak mengakibatkan polusi.
* Pohonnya menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.
* Aman, tidak menimbulkan alergi bagi orang yang berkulit sensitif.
* Banyak manfaatnya. Sebagai sabun, shampo, insektisida, obat jerawat, obat penyakit kulit.

(Sumber: Bobo Edisi 35. Tahun XXXVIII. 9 Desember 2010. Hal. 36)
(Foto: istimewa. Teks: Sigit)

11 Desember 2019

Angklung, Cintai dan Lestarikan


Siapapun bisa memainkan angklung, bahkan, anak-anak.


Pada November 2010, UNESCO meresmikan angklung sebagai warisan budaya dari Indonesia! Wuiiih ... bangga sekali. Dunia mengakui angklung sebagai miik dan hasil budaya Indonesia.

Berawal Dari Upacara Adat
Kita tentu saja sudah mengenal angklung. Tetapi, tahukah kamu, dahulu angklung hanya digunakan pada upacara adat? Misalnya, saat upacara panen. Saat itu, angklung dibunyikan untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, agar tanah pertanian penduduk berlimpah rejeki.

Lambat laun, keindahan bunyi angklung digunakan juga di luar upacara adat. Sebab, angklung sangat mudah dimainkan dan digemari. Alat musi ini memang dibuat dari bahan sederhana, bunyinya pun indah. Angklung cocok juga dimainkan bersama dengan alat musik lain seperti piano, gitar, dan banyak lagi. Keunikan angklung membuat alat musik ini cepat dikenal di mana-mana.

Dari Bahan Biasa Menjadi Alat Musik Luar Biasa
Bambu. Ya, itulah bahan pembuat angklung. Di Jawa barat, tempat asal musik angklung, tanaman bambu dijumpai di mana-mana. Di tangan seniman pembuat angklung, batang bambu dipotong, diberi lubang udara dengan ukuran tertentu, diikat, dan klung... klung... klung... 

Satu set angklung terdiri dari banyak angklung.

Sebuah angklung hanya bisa menghasilkan satu nada. Untuk memainkan sebuah lagu, kita butuh beberapa angklung. Semakin lengkap jenis nada dalam satu set angklung, semakin banyak lagu bisa dimainkan.

Seorang pemain angklung yang ahli bisa beraksi sendiri memainkan sebuah lagu. Tangannya dengan terampil akan menggoyang bermacam angklung untuk memainkan sebuah lagu.

Wisatawan asing pun menyukai angklung.

Angklung tidak harus dimainkan oleh pemain ahli. Alat musik ini bisa dimainkan oleh siapa saja. Apalagi jika dimainkan ramai-ramai. Seru, deh! Biasanya, ada satu orang yang akan memimpin di depan. Ia bertugas menunjuk nada yang harus dibunyikan. Pemain yang memegang angklung dengan nada tersebut, akan menggoyangkan angklungnya.

Hanya pembuat angklung yang ahli saja yang bisa membuat angklung dengan nada yang tepat.

Ingat, lo. Angklung ini disebut warisan budaya. Artinya, harus kita lestarikan. Sebab, harus kita wariskan pada generasi mendatang.

(Sumber: Bobo Edisi 35. Tahun XXXVIII. 9 Desember 2010. Hal. 30)
(Foto: Ricky Martin. Teks: Pipit)