8 Oktober 2019

Miracle in Cell No.7 (2013) Subtitle Indonesia



Information 
*Alternative Title: 7번방의 선물,  12 Wol 23 Il , December 23rd , December 23 , 7beonbangui Seonmool , 12월 23일 , Gift From Room 7 , Number 7 Room's Gift , 7beon Bangui Seonmul
*Status: Complete
*Type: Movie
*Duration: 2 Jam 7 min.
*Aired: 23 Januari
2013 
*Director:
Lee Hwan Kyung
*Genres: Drama, Family, Comedy, Tragedy
*Country: South Korea 
*Rated:
PG-15 or Older  
*Score: 9.2/10 (MyDramaList)


Cast  
*Ryu Seung Ryong (Lee Yong Goo)
*Kal So Won (Lee Ye Seung [Young]) 
*Park Shin Hye (Lee Ye Seung) 
*Oh Dal Soo (So Yang Ho)
*Park Won Sang (Choi Chun Ho)
*Kim Jun Tae (Kang Man Beom)
*Jung Man Shik (Shin Bong Shik) 
*Kim Ki Cheon (Old man Seo)  

 
Sinopsis

Lee Yong Goo adalah seorang ayah dengan gangguan mental dengan kecerdasan seorang anak berusia enam tahun, yang tinggal di rumah kumuh bersama dengan putrinya yang seusia, Ye Seung. Suatu hari, dia terlibat pertengkaran fisik dengan komisaris polisi, yang baru saja membeli ransel Sailor Moon terakhir untuk putrinya, hadiah yang dibelikan Yong Goo untuk Ye Seung. 

Segera setelah itu, putri komisaris polisi meninggal dalam kecelakaan aneh ketika dia membawa Yong Goo ke toko lain yang menjual ransel yang sama. Ketika ia mencoba menyadarkannya, seorang wanita menyaksikannya dan mengira pria itu menganiayanya. Yong Goo secara keliru dituduh melakukan penculikan, pembunuhan, dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Polisi dengan cepat memanfaatkan kecacatannya dan memaksanya untuk mengakui melakukan kejahatan, sambil mengabaikan bukti yang membebaskan. Yong Goo dipenjara dan ditugaskan ke Sel No. 7, sel paling keras di penjara keamanan maksimum.

Link Download Movie Korea Miracle in Cell No.7 (2013) Subtitle Indonesia

360p mp4 [Hardsub]____
Link Download: Mp4upload | Uptobox
Link Alternative 1: Mp4upload | Uptobox
Link Alternative 2: Mp4upload | Uptobox | Fembed |


Sumber: Berbagai sumber

24 September 2019

Bona Gajah Kecil Berbelai Panjang - Belalai Atletik


 


Mardi selalu menang dalam berbagai perlombaan olahraga di sekolahnya. Suatu hari, Pak Guru menyuruh Mardi ikut lomba atletik antar sekolah.


Mardi giat berlatih lari tiap pagi. Bona dan Rong Rong menyemangatinya. “Mardi, kamu bisa!” “Terima kasih atas dukungan kalian...” sahut Mardi.


“Sayang, aku tak bisa berlatih lebih baik, aku tidak mampu menyewa alat-alat atletik!” keluh Mardi. “Kau bisa menggunakan belalai Bona!” cetus Rong Rong.


Wah, cerdiknya Rong Rong! Mardi bisa berlatih lompat tinggi dengan belalai Bona. Hup, Mardi memang hebat!


Mardi juga berlatih lari halang rintang dengan belalai Bona. Wuss, hop... Mardi memang tangkas dan cepat!


Mardi pun berlatih lompat galah dengan belalai Bona. “Keren, ini namanya belalai atletik! Terima kasih teman-teman, doakan aku menang!” kata Mardi (Dwi)

(Sumber: Bobo Edisi 24. Tahun XXXVII. 24 September 2009. Hal. 47)
Ilustrasi: WAN’D Studio

Ceritera Dari Negeri Dongeng - Putput Si Ferret




Manusia umbi polkadot punya hewan peliharaan baru. Seekor ferret. “Ferret-ku ini jago mengejar burung! Namanya Putput,” pamer Polkadot pada Oki dan Nirmala.


“Huh, ferret-mu seperti Pipiyot saja! Suka menangkap burung!” ledek Oki. “Wah, iya! Ayo. Bantu aku membebaskan burung-burung yang ditangkap Pipiyot,” ajak Nirmala.


Mereka lalu pergi ke rumah Pipiyot. Di sana ada kandang berisi banyak burung. Sayang, Nirmala tak bisa membuka gembok kandang. “Kasihan burung-burung ini,” kata Nirmala.


Untung Nirmala mendapat ide, “Polkadot, cepat lepas si Putput!” Polkadot bingung, namun segera melepas ferret-nya. Putput berlari masuk ke dalam burung lewat jeruji.


Burung-burung di dalamnya jadi panik. “Cit cit cit...” Mendengar keributan itu, Piipiyot keluar dari rumahnya. “Ferret siapa ini yang mengacau kandang burungku?” marah Pipiyot. Dengan sihirnya Pipiyot membuka gembok kandang. BLARR! Pintu kandang pun terbuka. “Awas, kutangkap kamu hewan jelek!” omel Pipiyot.


Pipiyot masuk ke dalam kandang. Namun, semua burung di kandang malah terbang keluar. Putput berhasil lolos lewat jeruji. Nirmala buru-buru menyulap, “Sim salabim!”


BLAM! Pipiyot pun terkunci. “Hahaha, kamu memang pintar, Nirmala! Burung-burung berhasil dilepaskan. Pipiyot terkurung. Dan Putput kembali ke tangan Polkadot!” puji Oki. (Vanda P)

(Sumber: Bobo Edisi 24. Tahun XXXVII. 24 September 2009. Hal. 43)
Ilustrasi: WAND Studio

Bobo - Perang Suku Indian





Bobo dan adiknya bermain kemah-kemahan di kebun belakang. “Ayo mendirikan tipi, tendah orang Indian,” ajak Bobo. “Kita jadi Suku Gigi Kuaci.”


Tiba-tiba... Pluk! Ada anak panah mainan melesat dan menyangkut di pohon. “Suku Tulang Besar menantang Suku Gigi Kuaci berperang di taman,” baca Bobo.


“Siapa Suku Tulang Besar?” tanya Coreng. “Kita akan tahu kalau mengikuti tantangannya,” Jawab Bobo. Bobo didandani karena yang berperang cuma laki-laki.


Ternyata, yang datang G-Junior. Mereka membahas perjanjian perang. Tidak boleh saling memukul dan menyakiti. Perangnya hanya adu memanah sasaran.



Bobo memanah. Ups, meleset! Ketika G-Junior mencoba, tepat sasaran. Adu panah diulang tiga kali. Bobo selalu meleset, sedangkan G-Junior selalu tepat.


“Kita terpaksa takluk pada Suku Tulang Besar,” kata Bobo. “Tunggu!” seru Upik yang mencabut anak panah. “G-Jun curang! Dia pakai magnet super Profesor G-Jet!”


G-Junior harus menerima hukuman karena bermain curang. Dia harus membersihkan tipi milik Suku Gigi Kuaci. Sementara anak-anak Suku Gigi Kuaci boleh bersantai dan menari.

(Sumber: Bobo Edisi 24. Tahun XXXVII. 24 September 2009. Hal. 4-5)
Ilustrasi: Rudi. Warna: Agus.

Ceritera Dari Negeri Dongeng - Krayon Pak Krayo





Pak Krayo adalah kurcaci pembuat krayon. Ia mencairkan lilin di tungku panas. Lalu menambahkan bubuk pewarna. Adonan lilin berwarna itu lalu dituang ke cetakan krayon.


Setelah krayon selesai dibuat, Pak Karyo menjualnya di kios. Sayang, tak ada pembelinya. “Krayon Pak Krayo tidak bagus,” bisik para kurcaci. Pak Krayo sedih. Oki dan Nirmala jadi iba.


“Mungkin dus krayonnya tidak menarik. Kiosnya juga reot,” bisik Oki. “Mungkin juga, Ki!” kata Nirmala. Ia lalu menyulap, “Sim salabim!” Waaah, lihatlah!


Kios Pak Krayo kini berwarna ceria dan indah. Dus-dus krayonnya juga jadi warna-warni. “Terima kasih, Nirmala,” seru Pak Krayo girang. Eh, tapi, siapa itu yang mengintip?


Tenyata Dino tertarik melihat krayon warna-warni. Nyem nyem... Diam-diam, Dino menelan beberapa batang krayon. “Eeh, Dino! Jangan dimakan!” seru Oki.


“Aduuh, krayonku!” seru Pak Krayo terkejut. Lihatlah, warna kulit Dinoo kini jadi seperti deretan krayon warna-warni. Tiba-tiba datanglah para kurcaci. Mereka tertarik melihat Dino.


“Hihihi, lihat! Ada hewan seperti krayon!” teriak mereka sambil berkumpul di dekat kios Pak Krayo. Beberapa kurcaci terkejut melihat kios baru Pak Krayo. “Wah, kios Pak Krayo jadi bagus. Dus krayonnya juga bagus!” seru mereka, lalu berebutan membeli krayon. Betapa senangnya Pak Krayo. Oki dan Nirmala juga gembira. “Hihi, untung ada Dino,” kata Oki. (Vanda P)

(Sumber: Bobo Edisi 24. Tahun XXXVII. 24 September 2009. Hal. 42-43)
Ilustrasi: WAND Studio