Bobo dan adiknya bermain kemah-kemahan
di kebun belakang. “Ayo mendirikan tipi, tendah orang Indian,” ajak Bobo. “Kita
jadi Suku Gigi Kuaci.”
Tiba-tiba... Pluk! Ada anak panah
mainan melesat dan menyangkut di pohon. “Suku Tulang Besar menantang Suku
Gigi Kuaci berperang di taman,” baca Bobo.
“Siapa Suku Tulang Besar?” tanya
Coreng. “Kita akan tahu kalau mengikuti tantangannya,” Jawab Bobo. Bobo
didandani karena yang berperang cuma laki-laki.
Ternyata, yang datang G-Junior. Mereka
membahas perjanjian perang. Tidak boleh saling memukul dan menyakiti. Perangnya
hanya adu memanah sasaran.
Bobo memanah. Ups, meleset! Ketika
G-Junior mencoba, tepat sasaran. Adu panah diulang tiga kali. Bobo selalu
meleset, sedangkan G-Junior selalu tepat.
“Kita terpaksa takluk pada Suku Tulang
Besar,” kata Bobo. “Tunggu!” seru Upik yang mencabut anak panah. “G-Jun curang!
Dia pakai magnet super Profesor G-Jet!”
G-Junior harus menerima hukuman karena
bermain curang. Dia harus membersihkan tipi milik Suku Gigi Kuaci. Sementara
anak-anak Suku Gigi Kuaci boleh bersantai dan menari.
(Sumber: Bobo Edisi 24. Tahun XXXVII.
24 September 2009. Hal. 4-5)
Ilustrasi: Rudi. Warna: Agus.