Semua Bingung Sekali
By: Maria Wiedyaningsih
Wajah
Chrisna cemberut. Benar-benar tidak sesuai untuk Minggu pagi yang cerah ini.
Waktu makan pagi tadi, sebenarnya Chrisna sudah gelisah. Sekarang, saat cuma
bertiga dengan Li-El dan Deni, cemberut Chrisna bertambah.
Ilustrasi: Yoan |
“Uuuh...
seharusnya Mama dan kalian saja yang menginap di tempat kami,” gerutu Chrisna.
Li-El dan
Deni berpandangan bingung. “Minggu ini memang Oom Gi dan kamu yang harus di
sini,” balas Li-El.
Keluarga
Li-El memang belum bisa tinggal bersama. Untuk sementara, mereka hanya
berkumpul saat akhir pekan. Tapi sepertinya tinggal di rumah Li-El membuat
Chrisna kesal.
“Aku terpaksa
berdesakan dengan Deni,” keluh Chrisna.
Li-El tahu,
luas kamar Chrisna sekitar tiga kali luas kamarnya dan Deni. Sekarang Chrisna
harus tidur di kamar yang jauh lebih sempit. Bahkan harus berbagi dengan Deni.
“Sama
sekali tidak berdesakan, Deni saja tidak keberatan,” ujar Li-El akhirnya. Dia
agak jengkel. Li-El tahu, Deni bahkan langsung menawarkan tempat tidurnya, agar
Chrisna lebih nyaman. Deni menarik tempat tidur di bawahnya, dan tidur di sana.
“Tentu
saja, sebelumnya Deni tinggal ...,” Chrisna berhenti. Dengan salah tingkah,
diliriknya Deni. Dia takut membuat Deni tersinggung. Sebelumnya, Deni tinggal di
panti asuhan.
Suasana
benar-benar tidak nyaman di sisa hari Minggu itu. Chrisna tampak lega sekali
saat kembali ke rumahnya sendiri.
Uh, kenapa
keluarga baru Li-El jadi aneh begini, sih? Mama dan Oom Gi sudah sebulan
menikah. Li-El tahu ada keluarga yang terpaksa tinggal terpisah karena
pekerjaan ayah atau ibu mereka. Tapi keluarga Li-El sama-sama di Jakarta.
Kenapa mesti tinggal terpisah?
Li-El tahu,
Mama dan Oom Gi kebingungan mencari jalan keluar. Kalau Li-El, Mama dan Deni
yang pindah ke rumah Oom Gi, sekolah Li-El dan Deni jauh sekali. Kalau Oom Gi
dan Chrisna yang pindah ke rumah Li-El, sulit juga. Mama dan Oom Gi sedang
terlalu sibuk. Susah membuat kamar baru untuk Chrisna.
Lagipula,
meskipun ada kamar baru, mungkin Chrisna akan merasa bosan. Dia kan terbiasa
tinggal di rumah yang luas.
“Uh, aku
jadi malas tinggal di tempat yang sama dengan Chrisna,” pikir Li-El.
Ilustrasi: Yoan |
Li-El dan
Chrisna makin tegang saja. Deni merasa terjepit di tengah-tengah. Kalau mesti
pindah ke rumah Chrisna, dia akan susah. Repot sekali tinggal jauh dari
sekolah. Namun, Deni tidak bisa bilang menyetujui Li-El. Jangan-jangan Chrisna
marah.
Minggu
berikutnya, ganti Mama, Li-El dan Deni yang menginap di rumah Oom Gi. Oom Gi
bilang Chrisna sedang sibuk, jadi sulit selalu bersama mereka. Namun, akhirnya
Li-El merasa kalau Chrisna malas bertemu dengannya.
Kejengkelan
Li-El bertambah saja. Dia mencari-cari Chrisna. Ternyata Chrisna sedang ada di
tepi kolam. Li-El langsung menyembunyikan diri begitu melihat ada Mama juga.
Kelihatannya mereka sedang serius.
“Chrisna
suka menang sendiri, ya, Ma?” tanya Chrisna
Mama
memandang Chrisna. Li-El tahu apa yang akan terjadi. Pasti Mama akan
mengangguk-angguk sok serius. Tebakannya benar. Chrisna cemberut.
Li-El
menduga Chrisna akn protes. Ternyata Chrisna diam saja.
“Mama cuma
bercanda,” ujar Mama geli. “Chrisna, kan, sejak lahir tinggal di sini. Tentu
tidak mudah meninggalkan rumah ini begitu saja.”
Wow, Li-El
tidak pernah memikirkannya. Barangkali Chrisna juga baru menyadarinya. Dia
sangat sayang pada rumahnya. Itulah alasannya kenapa dia keberatan pindah.
Bukan karena rumah Li-El terlalu kecil untuknya. Tetapi, kalau dia tidak
mengalah, dia akan sangat menyusahkan Li-El dan Deni.
“Chrisna
dan Papa pindah secepatnya, Ma,” ujar Chrisna setelah merenung.
Mama tidak
mengatakan apa-apa, hanya mengangguk-angguk bahagia.
“Kenapa
Papa dan Mama tidak minta Chrisna mengalah?” Chrisna bingung.
Mama tertawa
geli, “Kira-kira kenapa, ya?”
“Pasti Mama
dan Papa mengira Chrisna akan ngambek berhari-hari,” tebak Chrisna.
“Itu, kan,
anak Mama yang lain,” ujar Mama geli.
Chrisna
ikut-ikutan tertawa geli.
“Sebenarnya,
Mama dan Papa ingin Chrisna yang memutuskan,” ujar Mama setelah tawa mereka
mereda.
Ilustrasi: Yoan |
Tapi, ada
yang cemberut di tengah tawa itu. Lo, masalah rumah, kan, sudah selesai? Soalnya,
siapa lagi yang dimaksud suka ngambek oleh Mama dan Chrisna kalau bukan
dirinya? Padahal seharusnya Li-El tidak perlu protes. Sekarang saja, dia sedang
ngambek, hi hi hi ...
(Sumber: Bobo edisi 21. Tahun XXXVIII. 2
September 2010. Hal. 10-11)