Di rumah Paman Dick Selidik sedang
panen buah lobi-lobi. Tentu saja, Lobi Lobi paling senang menyambutnya. Sudah
terbayang semua makanan enak dari buah lobi-lobi.
Tut Tut dan Dung Dung sebenarnya tidak
terlalu suka makan buah lobi-lobi. Tetapi, mereka ikut senang ketika panen
tiba. Lihat, Tut Tut memainkannya menjadi kereta lobi-lobi!
Sementara itu, Dung Dung sibuk
menghitung buah lobi-lobi yang berhasil dia petik. Dung Dung memasukkannya ke
dalam keranjang kecil. Dia berniat menghadiahkannya untuk Nenek.
Kebetulan, Bobo dan Coreng datang
berkunjung. “Ay, ikut memanen buah lobi-lobi bersama kami!” ajak Lobi Lobi.
Bobo dan Coreng juga tidak terlalu suka buah lobi-lobi.
Wah, Coreng bukannya membantu memetik
buah lobi-lobi, melainkan menggambar pohon lobi-lobi, lalu menempelkan buah
lobi-lobi sebagai hiasan gambarnya.
Lalu, apa yang dilakukan Paman Dick
Selidik? Rupanya dia sedang meneliti ulat-ulat kecil yang menggigiti buah
lobi-lobi. Mungkin, dia akan menangkap ulat-ulat itu.
Tidak semua anak suka dengan buah
lobi-lobi yang rasanya asam. Tetapi, kalau Bibi Titi Teliti sudah menyulapnya
menjadi pai lobi-lobi yang lezat, semua pasti langsung menyerbunya! (Vero)
(Sumber: Bobo Edisi 21. Tahun XXXVIII.
2 September 2010. Hal. 6-7)
Ilustrasi: Rudi. Warna: Agus.