Shalat Idul Fitrinya sama. Membayar
zakatnya sama. Memakai baju rapi dan bersihnya juga sama. Apakah sama juga
hidangan Lebarannya? Yuk, bersilaturahim ke beberapa negara!
Inggris
Berdasarkan
sebuah penelitian tahun 2008, masyarakat muslim di Inggris berjumlah 2.400.000
orang. Tidak semuanya asli Inggris. Ada juga yang berdarah Pakistan,
Bangladesh, India, dan lainnya.
Salah
satu hidangan favorit Lebaran di Inggris adalah samosa. Makanan ini khas
dari berbagai negara Asia Selatan, contohnya India. Bentuknya mirip pastel
segitiga. Makanan yang digoreng ini lapisan luarnya dari tepung. Bagian
dalamnya diisi kentang dan ditambah sayuran atau daging domba. Samosa disajikan
dengan saus dari buah-buahan. Misalnya, saus mangga, saus mint, saus ketumbar,
dan lainnya. Hmmm... Rasanya mirip pastel enggak, ya?
Rusia
Di
Rusia, mempersiapkan makanan Lebarannya sama seperti di Indonesia. Para ibu
sudah membuatnya dari malam sebelum Idul Fitri. Apalagi kalau memasak bliny.
Kue yang mirip martabak ini dibuat dengan penggorengan khusus. Para ibu
membuatnya hati-hati karena bliny itu tipis sekali. Semakin tipis, semakin
baik.
Setelah
matang, bliny bisa diolesi macam-macam, misalnya selai, mentega, krim, dan
bahkan ikan salmon. Makanan ini mengingatkan kita pada pancake atau crepes, ya.
Selain bisa dimasak sendiri, bliny juga ada yang dijual. Tetapi, tidak banyak
dan tidak seheboh penjual kue Lebaran di Indonesia. Hal itu karena perayaan
Idul Fitri di Rusia dilakukan secara sederhana. Tidak semeriah di sini.
Cina
Di
Cina, diperkirakan ada lebih dari 20 juta orang yang beragama Islam. Sebagian
besar tinggal di daerah Xinjiang dan Ningxia. Salah satu suku di Cina yang
beragama Islam adalah suku Hui.
Masakan
Muslim di Cina khas dengan daging, misalnya daging sapi dan daging kambing.
Salah satu cara memasak dagingnya dengan dijadikan shashlik. Daging sapi
atau kambing dipotong-potong menjadi bentuk dadu. Lalu, dipasangkan pada
tusukan kayu. Kemudianm dibakar seperti sate. Kadang, ditambah juga dengan
potongan bawang, tomat, terong, dan lainnya. Shashlik ini juga terkenal di
berbagai negara lain.
Kazakhstan
Lebih
dari setengah penduduk di Kazakhstan memeluk agama Islam. Untuk merayakan Idul
Fitri, penduduk Kazakhstan memasak kue yang mirip donat goreng. Namanya baursaki.
Baursaki memang biasa disajikan dalam berbagai perayaan.
Baursaki
bisa dianggap sebagai kue, bisa juga dianggap sebagai roti. Baursaki dibuat
dari adonan ragi. Bentuknya ada yang bulat, ada pula yang segitiga. Baursaki
biasa dimakan dengan shurpa, yaitu semacam sup kaldu daging domba. Baursaki
bisa juga dimakan dengan ditaburi gula.
Perancis
Couscous
dibacanya kuskus. Tapi, yang ini bukan nama binatang, lo. Couscous ini makanan
tradisional dari Afrika Utara, misalnya Maroko, Tunisia, Algeria, dan
sebagainya. Nah, sebagian masyarakat muslim di Perancis berasal dari negara-negara
itu. Makanya, Couscous menjadi salah satu makanan Lebaran di Perancis.
Couscous
dibuat dari gandum yang diolah menjadi butiran-butiran. Butirannya lebih kecil
daripada butiran ketumbar. Kalau sudah dikukus, empuk seperti nasi. Rasanya
hambar, seperti pasta atau spageti. Makanan ini disajikan bersama dengan
sayuran rebus, seperti kentang, wortel, dan lobak. Ditambah juga kari daging,
seperti domba, ayam, dan kambing.
Kalau kamu berkesempatan ke negera lain
pada saat Lebaran, cicipilah masakan Lebaran di negara itu. Siapa tahu lebih
lezat dari opor dan ketupat, hehe...
(Sumber: Bobo Edisi 21. Tahun XXXVIII.
2 September 2010. Hal. 26-27)
Foto: Istimewa. Teks: Lita.