Kalau di tengah padang pasir yang panas tiba-tiba ketemu air, nyesss... pasti rasanya segar sekali! Makanya, orang-orang di gurun pasir membuat pemukiman di sekitar oasis, sumber air di padang pasir. Hah, di padang pasir yang panas ada sumber air? Kok, bisa, ya?
Batuan Bingung
Di siang hari, padang pasir terasa sangaaat panas. Di malam hari, dinginnya luaaar biasa. Suhu di musim panas dan musim dingin juga jauh berbeda. Batuan di padang pasir jadi bingung, kena panas dan dingin berganti-ganti. Perbedaan suhu yang sangat ekstrem itu membuat batuan menjadi cepat lapuk hingga hancur menjadi butiran-butiran pasir dan tanah liat.
Butiran-butiran
pasir dan tanah liat ini akan terbawa angin. Ketika sampai ke daerah yang lebih
rendah, butiran-butiran ini akan mengendap. Lama-lama, butiran-butiran yang
halus akan menjadi lapisan yang kedap air. Lapisan ini akan menjadi semacam
wadah sebagai dasar oasis. Lalu, dari mana air yang akan diwadahi itu datang?
Sumber Air
Biar pun di padang pasir, kadang-kadang ada hujan juga, lo! Nah, air hujan ini akan mengisi cekungan yang sudah terlapisi oleh lapisan kedap air. Horeee, kini ada air yang tertampung di sini. Sekarang, kita punya oasis! Tentu saja, proses ini tidak cukup setahun atau dua tahun saja, namun sampai bertahun-tahun. Perlu diingat juga, bahwa curah hujan di gurun pasir sangat rendah sehingga perlu waktu yang lama untuk memenuhi cekungan itu.
Tanah
di sekitar oasis relatif lebih lembut dan subur. Cadangan airnya pun cukup. Kondisi
ini membuat tanaman bisa tumbuh di sekitar oasis. Selain menjadi pemandangan
indah, oasis ini bisa menjadi sumber air bagi makhluk hidup. Makanya,
perkampungan di padang pasir biasanya didirikan di sekitar oasis.
Cerita Oasis
Ada oasis, ada juga cerita di baliknya. Setiap oasis punya cerita yang berbeda. Misalnya, Oasis Huacachina di Peru, yang sering disebut Oasis of America. Legenda menceritakan bahwa dulu, ada seorang pemburu muda yang selalu ingin tahu. Dia mengintip seorang putri cantik yang sedang mandi. Ketika putri itu tahu, dia pun terbang, meninggalkan mata air yang menjadi oasis.
Lain
lagi dengan cerita Oasis Chebika di Tunisia. Keindahan oasis ini membuatnya
terpilih sebagai salah satu lokasi pembuatan film Star Wars IV: A New Hope.
Oasis ini juga terkenal dengan sebutan istana matahari karena hampir setiap
tahun oasis ini menampung sinar matahari.
Cerita
dari Oasis Herðubreiðoarlindir di Islandia berbeda. Oasis ini terbentuk dari
gempa vulkanik akibat letusan gunung Trölladyngja. Di sekitar oasis ini ada
lokasi perkemahan dan pos pendakian bagi para turis. Ceritanya, dulu, oasis ini
sering menjadi tempat pembuangan para narapidana kelas kakap dari Islandia.
Kini, selain menjadi sumber air, oasis
banyak ditawarkan sebagai tempat berwisata. Wah, oasis memang memberikan
kesegeran di padang pasir!
(Sumber: Bobo Edisi 22. Tahun XXXVII.
10 September 2009. Hal. 24-25)
(Iustrasi: Odenion. Foto: istimewa. Teks: Vero)